Rabu, 16 November 2011

Koran Seputar Indonesia, tanggal 27 Maret 2010

          Ojolali (Jawa) berarti jangan lupa. Ya, mungkin begitu pesan H. Mudo Sartono (56) sang pemilik RM Bakso Ojolali kepada para pembeli; jangan lupakan citarasa bakso dan mie ayam buatannya. Mungkin sekaligus mengingatkan dirinya sendiri akan perjalanan usahanya yang jatuh bangun.
          Bakso Ojolali yang berpusat di jalan Robusta, Pondok Kopi, Jakarta Timur menyimpan banyak cerita. Sebelum seperti sekarang, dengan empat cabang yang tersebar di Bekasi, Bakso Ojolali hanyalah bakso pikulan. Pada tahun 1978 Mudo ingin beralih profesi dari pedagang singkong goreng menjadi penjual bakso. Maka, ia pinjam pikulan temannya selama seminggu, dagang menyusuri rel Angke - Tangerang. Bermodal tekad, Mudo meracik bakso sendiri. Lantas, ia putuskan untuk memiliki gerobak dan keliling sekitar Grogol, Jakbar lantas mangkal selama setahun. Tahun 1980-an, ia beranjak ke Pondok Kopi.
          Kegagalan demi kegagalan tak membuatnya jera. Ia bangkit setiap kali terjatuh hingga akhirnya, Allah membukakan pintu sukses di tahun 1990. Seorang haji pemilik lahan di Pondok Kopi menyediakan kiosnya untuk ditempati. Ia dipersilahkan dagang bakso, tanpa perlu bayar sewa sebulan pertama. "Alhamdulillah bakso saya laris, sampai ada penyanyi ngasih nama Mas Triman," ujar Mudo atau Triman, suami dari Srini ini.
        Tahun 2004, pria asal Sukoharjo itu buka cabang baru di Ruko Bekasi Timur Regency, di Centra Bumyagara tahun 2006 dan di jalan Mutiara Gading setahun kemarin. Untuk mengikat pelanggan, Triman mengutamakan citarasa dan layanan. Ia selalu menjaga kualitas dengan hanya menggunakan daging kualitas utama. "Rasa enak bakso karena daging sapinya bagus, tambahan tepung tapiokanya sedikit saja," bocor Triman.
          Selain sedap, bakso dan mie ojolali lumayan murah. Seporsi bakso atau pun mie ayam bakso dipatok antara Rp. 8 ribu - 12 ribu. Jika dulu Triman hanya bisa menghabiskan 2,5 kilogram daging sehari, kini bisa laku 60 Kg-1 kwintal daging.
          Untuk minumannya, pengunjung Bakso Ojolali banyak memilih Tehbotol Sosro. Ya, teh alami dalam botol ini memang paling pas menemani santap bakso kita.

Selasa, 15 November 2011

CARA MEMBUAT BAKSO SENDIRI

A. PILIHAN BAHAN - BAHAN UTAMA UNTUK MEMBUAT BAKSO

Daging Sapi
Pilih daging sapi yang masih segar, bahkan yang masih berdarah. Daging sapi yang bebas urat dan sedikit lemak seperti daging lemusir dan gandik akan menghasilkan bakso yang terbaik mutunya. Bisa juga dipakai daging penutup, paha depan, atau daging iga. Untuk bakso urat, pilih daging sengkel. Makin segar makin baik, karena daging sapi yang segar akan meghasilkan bakso yang kualitasnya terjamin

B. TEKNIK MEMBUAT BAKSO


1. Membuat adonan bakso
Untuk membuat adonan bakso, potong-potong kecil daging, kemudian cincang halus dengan menggunakan pisau tajam atau food processor atau blender. setelah itu, haluskan daging, uleni dengan es batu atau air es (10-15% berat daging) dan garam (dan bumbu lain) sampai menjadi adonan yang kalis dan plastis sehingga mudah dibentuk. sedikit-sedikit tambahkan tepung kanji agar adonan lebih mengikat. penambahan tepung kanji cukup 15-20% dari berat daging, agar cita rasa daging tetap menonjol. anda bias berkreasi dengan mencampur atau menambahkan bahan lain ke dalam adonan bakso untuk mendapatkan tekstur atau cita rasa yang lain. misalnya, campur daging ayam dengan udang atau jamur cincang. bahan lain yang bias dipadu dengan daging, antara lain putih telur, tepung panir, biscuit keju atau biscuit asin lainnya, soun, tahu, daun bawang, bawang bombay, dll. agar cita rasa bahan utama tetap menonjol, tambahkan bahan lain sedikit saja.

2. Membentuk adonan bakso
Setelah mendapatkan adonan yang dikehendaki, anda bisa langsung membentuk bakso dengan menggunakan 2 sendok. ambil adonan dengan sendok, lalu bentuk bulat dengan bantuan sendok satu lagi. bagi mereka yang mahir bisa menggunakan tangan. ambil segenggam adonan, remas dan tekan kearah ibu jari. adonan yang keluar dari antara ibu jari dan telunjuk akan membentuk bulatan. agar adonan tidak lengket, oleskan sedikit minyak goreng pada telapak tangan anda. adonan yang sudah dibentuk sebaiknya langsung direbus atau masukkan ke dalam air mendidih hingga matang. tandanya : bola-bola bakso akan mengapung di permukaan air. perebusan bakso biasanya berlangsung 10-15 menit. setelah diangkat, tiriskan, dinginkan pada suhu ruang